Thursday, December 15, 2016

Astagfirullah, Dosa Hutang Tidak Akan Terampuni Walaupun Mati Syahid..!!!

semua dosa orang yang mati syahid hendak diampuni kecuali hutang


Jadi trend dikala ini, bila tidak dapat mempunyai kendaraan kredit dapat jadi solusinya. nah, gimana perihal ini, karna sepanjang ini belum sempat terdapat kredit syariah buat kendaraan. sesungguhnya gimana peran hutang ini bagi agama.
dari tsauban, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ

“barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan juga ia terbebas dari 3 perihal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat) , dan juga [3] hutang, hingga ia hendak masuk surga. ” (hr. ibnu majah nomor. 2412. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shohih). ibnu majah mengantarkan hadits ini pada bab “peringatan keras menimpa hutang. ”


dari ‘abdillah bin ‘amr bin angkatan laut (AL) ‘ash, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ

“semua dosa orang yang mati syahid hendak diampuni kecuali hutang. ” (hr. muslim nomor. 1886)


oleh karna itu, seorang sebaiknya berpikir: “mampukah aku melunasi hutang tersebut dan juga mendesakkah aku berhutang? ”



karna ingatlah hutang pada manusia tidak dapat dilunasi cuma dengan istighfar.

nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kerap berlindung dari berhutang kala shalat.

bukhari mengantarkan dalam kitab shohihnya pada bab “siapa yang berlindung dari hutang”. kemudian dia rahimahullah mengantarkan hadits dari ‘urwah, dari ‘aisyah kalau rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَانَ يَدْعُو فِى الصَّلاَةِ وَيَقُولُ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ ». فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنَ الْمَغْرَمِ قَالَ « إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ ».

“nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di akhir shalat (saat sebelum salam) : allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom (ya allah, saya berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan juga banyak utang). ”

kemudian terdapat yang mengatakan kepada dia shallallahu ‘alaihi wa sallam, “kenapa engkau kerap memohon proteksi merupakan dalam permasalahan hutang? ”

kemudian rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “jika orang yang berhutang mengatakan, ia hendak kerap berdusta. bila ia berjanji, ia hendak mengingkari. ” (hr. bukhari nomor. 2397)

angkatan laut (AL) muhallab berkata, “dalam hadits ini ada dalil tentang wajibnya memotong seluruh perantara yang mengarah pada kemungkaran. yang menampilkan perihal ini merupakan do’a nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kala berlindung dari hutang dan juga hutang seorang diri mampu membawakan pada dusta. ” (syarh ibnu baththol, 12/37)


ada juga hutang yang nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung darinya merupakan 3 wujud hutang:

[1] hutang yang dibelanjakan buat perihal yang dilarang oleh allah dan juga ia tidak mempunyai jalur keluar buat melunasi hutang tersebut.
[2] berhutang bukan pada perihal yang terlarang, tetapi ia tidak mempunyai trik buat melunasinya. orang serupa ini sama aja menghancurkan harta saudaranya.
[3] berhutang tetapi ia bernazar tidak hendak melunasinya. orang serupa ini berarti telah bermaksiat kepada rabbnya.

orang - orang semacam inilah yang apabila berhutang kemudian berjanji mau melunasinya, tetapi ia mengingkari janji tersebut. dan juga orang - orang semacam inilah yang kala mengatakan hendak berdusta. (syarh ibnu baththol, 12/38)

seperti itu perilaku kurang baik orang yang berhutang kerap berbohong dan juga berdusta. mudah - mudahan kita dijauhkan dari perilaku kurang baik ini.

mengapa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kerap berlindung dari hutang kala shalat?

ibnul qoyyim dalam angkatan laut (AL) fawa’id (perihal. 57, darul aqidah) berkata,

“nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon proteksi kepada allah dari berbuat dosa dan juga banyak hutang karna banyak dosa hendak mendatangkan kerugian di akhirat, sebaliknya banyak utang hendak mendatangkan kerugian di dunia. ”

inilah do’a yang sepatutnya kita amalkan supaya terlindung dari hutang: allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom (ya allah, saya berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan juga banyak utang).

berbahagialah orang yang bernazar melunasi hutangnya
ibnu majah dalam sunannya mengantarkan dalam bab “siapa aja yang mempunyai hutang dan juga ia bernazar melunasinya. ” kemudian dia mengantarkan hadits dari ummul mukminin maimunah.

كَانَتْ تَدَّانُ دَيْنًا فَقَالَ لَهَا بَعْضُ أَهْلِهَا لاَ تَفْعَلِى وَأَنْكَرَ ذَلِكَ عَلَيْهَا قَالَتْ بَلَى إِنِّى سَمِعْتُ نَبِيِّى وَخَلِيلِى - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدَّانُ دَيْنًا يَعْلَمُ اللَّهُ مِنْهُ أَنَّهُ يُرِيدُ أَدَاءَهُ إِلاَّ أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْهُ فِى الدُّنْيَا ».

dahulu maimunah mau berhutang. kemudian di antara kerabatnya terdapat yang berkata, “jangan kalian jalani itu! ” sebagian kerabatnya ini mengingkari perbuatan maimunah tersebut. kemudian maimunah berkata, “iya. sebetulnya saya mendengar nabi dan juga kekasihku shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “jika seseorang muslim mempunyai hutang dan juga allah mengenali kalau ia bernazar mau melunasi hutang tersebut, hingga allah hendak mempermudah menurutnya buat melunasi hutang tersebut di dunia”. (hr. ibnu majah nomor. 2399. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shohih kecuali kalimat fid dunya –di dunia - )

dari hadits ini terdapat pelajaran yang amat berharga ialah boleh aja kita berhutang, tetapi wajib bernazar buat mengembalikannya. perhatikanlah perkataan maimunah di atas.

pula ada hadits dari ‘abdullah bin ja’far, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الدَّائِنِ حَتَّى يَقْضِىَ دَيْنَهُ مَا لَمْ يَكُنْ فِيمَا يَكْرَهُ اللَّهُ

“allah hendak berbarengan (berikan pertolongan pada) orang yang berhutang (yang mau melunasi hutangnya) hingga ia melunasi hutang tersebut sepanjang hutang tersebut tidaklah suatu yang dilarang oleh allah. ” (hr. ibnu majah nomor. 2400. syaikh angkatan laut (AL) albani berkata kalau hadits ini shohih)

sebaik - baik orang merupakan yang amat baik dalam membayar hutang. kala ia sanggup, ia langsung melunasinya ataupun melunasi sebagiannya bila ia tidak sanggup melunasi seluruhnya. perilaku serupa inilah yang hendak memunculkan ikatan baik antara orang yang berhutang dan juga yang berikan hutangan.

dari abu hurairah, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً

“sesungguhnya yang amat di antara kamu merupakan yang amat baik dalam membayar hutang. ” (hr. bukhari nomor. 2393)

ya allah, lindungilah kami dari berbuat dosa dan juga beratnya hutang, mudahkanlah kami buat melunasinya. aamiin. 




(sumber: wajib baca. com)

No comments:

Post a Comment