Sebenarnya punya anak perempuan itu anugerah yang diidam-idamkan, terutama bagi mereka yang belum punya anak perempuan hihihi..
Dan lagi anak perempuan itu bisa didandani macam-macam dengan pernak
pernik yang lucu-lucu. Lagipula aneh juga kalau anak lelaki dipasangi
pita atau jepit rambut, apalagi pakai piyama gambar frozen.. aiih..
Anak adalah hibah dari Allah, sementara manusia hanya bisa meminta.
Sehingga yang lebih penting adalah berusaha mensyukuri kehadiran semua
anaknya.
“Hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan
apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa
yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia
kehendaki.” (QS. as-Syura: 49)
Dalam ayat ini, ketika Allah menceritakan nikmat anak yang Allah
berikan kepada hamba-Nya, Allah mengawalinya dengan anak perempuan, baru
anak lelaki.
Sebagian ulama memahami, urutan ini bukan tanpa makna.
Artinya, bisa jadi mereka yang dikaruniai Allah anak perempuan sebagai anak pertama, itu merupakan tanda kebaikan untuknya.
Al-Qurthubi dalam tafsirnya membawakan keterangan sahabat Watsilah bin al-Asqa’,
“Bagian dari keberkahan wanita, ketika dia melahirkan anak pertamanya
berjenis kelamin perempuan, sebelum anak laki-laki. Karena Allah
berfirman, (yang artinya): “Dia memberikan anak-anak perempuan kepada
siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa
yang Dia kehendaki”.
Dalam ayatini Allah mulai dengan anak perempuan.” (Tafsir al-Qurthubi,16/48).
Hadisnya Dhaif.
Terdapat riwayat yang marfu’ dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
yang menyebutkan bahwa keberkahan wanita, ketika anakpertamanya
perempuan. Namun semua riwayat marfu’ ini statusnyadhaif.
Diantaranya, disebutkan asy-Syaukani dalam tafsirnya, riwayat yang
dibawakan Ibnu Mardawaih dan Ibnu Asakir dari Watsilahbin Asqa’ secara
marfu’,
“Bagian dari keberkahan wanita, anak pertamanya perempuan. Karena Allah berfirman (yang artinya),
“Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki
dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki.”
(Fathul Qadir, 4/776)
Demikian pula diriwayatkan ad-Dailami dalam musnadnya dari Aisyah secara marfu’,
“Bagian dari keberkahan wanita kepada suaminya, mahar yang murah dan anak pertama perempuan”.
(hadis ini di-dhaif-kanas-Sakhawi dalam al-Maqashid al-Hasanah).
Terlepas dari status hadisnya yang bermasalah, anak adalah anugrah
dari Allah.
Sementara manusia tidak memiliki pilihan untuk menentukan
jenis kelamin buah hatinya.
Karena anak adalah hibah dari Allah, sementara manusia hanya bisa
meminta. Sehingga yang lebih penting adalah berusaha mensyukuri
kehadiran semua anaknya.
Para ulama menilai keberuntungan bagi yang memiliki anak perempuan,
untuk membangun sikap optimis terhadap setiap anugrah yang Allah
berikan.
Agar jangan sampai muncul perasaan sial, seperti yang diyakini masyarakat jahiliyah.
Allah ceritakan karakter mereka dalam al-Qur’an,
“Apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia
menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita
yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan
menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah
(hidup-hidup)?.”
(QS. an-Nahl:58 – 59).
Jadi di dalam masyarakat jahiliyah, kelahiran seorang anak perempuan
sangatlah hina dan memalukan hingga mereka bahkan tega untuk menguburnya
hidup-hidup.
Sumber : Teyangan.com
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment