Biografi
Ringkas Al Habib M. Rizieq bin Husein Syihab (IMAM BESAR FPI)
Siapa
yang tidak mengenal sosok yang satu ini. Beliau seorang ulama besar Indonesia
yang memiliki jutaan pengikut. Seorang tokoh Islam Indonesia yang dikenal
sebagai pemimpin atau Imam Besar organisasi Front Pembela Islam.
Beliau seorang
mujahid tangguh, seorang orator ulung dan seorang singa podium ketika di atas
panggung. Beliau mampu membangkitkan ruhul jihad didepan banyak orang.
Beliau
berani mengatakan yang haq itu haq dan yang batil itu batil walaupun nyawa yang
menjadi taruhannya. Setiap pengajian atau atau tabligh akbar yang dimana beliau
menjadi penceramahnya suka dihadiri oleh ribuan bahkan ratusan ribu orang.
Beliau adalah Dr. Al Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Syihab, Lc.MA.DPMSS.
Rumah beliau terletak di Jl. Petamburan III No. 83, Tanah Abang Jakarta Pusat.
Walau pun kini Beliau pindah ke Markaz Syariah di Megamendung Bogor Jawa Barat.
Beliau lahir di Jakarta, 24 Agustus1965.
Nasabnya hingga ke Rasulullah SAW
Nasab
Al Habib Muhammad Rizieq Syihab bin Husein bin Muhammad bin Husein bin Abdullah
bin Husein bin Muhammad bin Syeikh bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad
Syihabuddin Al-Asghar bin Abdurrahman Al-Qadhi bin Ahmad Syihabuddin Al-Akbar
bin Abdurrahman bin Syeikh Ali bin Abu Bakar As-Sakran bin Abdurrahman As-Segaf
…bin Muhammad Maulad Daawilah bin Ali bin Alwi Ibnul Faqih bin Muhammad Al-Faqihil
Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala’ Qasam
bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-Naqib
bin Muhammad Djamaluddin bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad
Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein As-Sibth bin Ali bin Abi Thalib wa
Fathimah Az-Zahra binta Rasulullah Muhammad SAW
Nasab Istrinya
Nasab
Istri Habib Rizieq Syihab adalah Syarifah Fadhlun Yahya binti Faadhil bin Hasan
bin Utsman bin Abdullah bin Aqil bin Umar bin Aqil bin Syeikh bin Abdurrahman
bin Aqil bin Ahmad bin Yahya bin Hasan bin Ali bin Alwi bin Muhammad Maulad
Daawilah bin Ali bin Alwi Ibnul Faqih bin Muhammad Al-Faqihil Muqaddam bin Ali
Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin
Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-Naqib bin Muhammad
Djamaluddin bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far As-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin
Ali Zainal Abidin bin Husein As-Sibth bin Ali bin Abi Thalib wa Fathimah
Az-Zahra binta Rasulullah Muhammad SAW.
Beliau
memang keturunan Nabi Muhammad Saw yang ke-38. Beliau mewarisi ketegasan
datuknya, kesantunan serta akhlaknya yang baik dan ilmunya yang luas. Meskipun
begitu Al Habib Muhammad Rizieq pernah berkata :
“garis
keturunan bukan untuk tujuan pamer. Jika itu adalah tujuan, maka harus
merupakan kesombongan, dan itu adalah dosa,”
Sekelumit Cerita Tentang Ayah Habib Muhammad Rizieq
Al
Habib Husein ayahnya Al Habib Rizieq meninggal dunia tahun 1966. Jadi, ketika
itu Al Habib Rizieq baru berusia 11 bulan. ”Jadi saya mengenalnya hanya dari
foto,” kata Al Habib Rizieq.
Sang
ayah lahir tahun 1920-an, sebelum meninggal di Polonia, Jatinegara, berkata
kepada seorang anggota keluarganya, ”Tanyakan kepada putra saya ini, kalau
sudah besar mau menjadi ulama atau jagoan. Kalau mau jadi ulama, didik agamanya
dengan baik.
Kalau mau jadi jagoan, berikan dia golok.”. Al Habib Rizieq pun
tumbuh menjadi seorang ulama besar yang segani oleh kawan maupun lawan. Menurut
sejumlah teman almarhum Habib Husein Syihab merupakan pemimpin Pandu Arab. Al
Habib Husein ini pernah bekerja di Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia)
pada masa kembalinya Belanda setelah proklamasi kemerdekaan.
Al
Habib Husein, yang ketika itu masih berusia 20 tahunan, bekerja di bagian
logistik. Di sini beliau punya hubungan dengan para pejuang kemerdekaan. Beliau
banyak memberikan makanan dan pakaian untuk para pejuang yang ketika itu
bergerilya di Jakarta dan sekitarnya.
Rupanya
pihak NICA (tentara Belanda) mengendus tingkah lakunya itu, karena ada kawannya
sendiri yang tega mengkhianatinya dan melaporkannya pada NICA. Tanpa ampun
lagi, Al Habib Husein Syihab pun ditangkap. Kedua tangannya diikat dan ia
diseret dengan kendaraan Jeep.
Di penjara beliau divonis hukuman mati oleh
Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, Al Habib Husein Syihab berhasil kabur dari
penjara dan melompat ke Kali Malang. Setelah di selamatkan oleh para laskar
pimpinan KH. Noer Ali. Beliau selamat, meskipun bagian pantatnya tertembak.
Beliau sadar setelah sebelumnya mendapat pertolongan dari KH Noer Ali, pejuang
Bekasi yang sangat ditakuti NICA.
Pernah
dalam suatu kesempatan Al Habib Muhammad Rizieq Syihab memperlihatkan foto
ayahnya dengan istri Bung Karno, Fatmawati, dalam suatu upacara pada awal
kemerdekaan. Al Habib Rizieq menyatakan bangga terhadap ayahnya punya semangat
nasionalisme yang tinggi dan ikut membakar para pemuda Arab melawan Belanda
melalui Pandu Arab Indonesia serta merupakan seorang pejuang kemerdekaan.
Ayah
Al Habib Husein Syihab yaitu Al Habib Muhammad Syihab, dahulu pernah memiliki
ratusan delman dan memiliki istal kuda di depan RS Pelni. Delman yang bertrayek
Tanah Abang ke Kebayoran Lama ini pernah diganggu oleh preman yang mengaku anak
buah si Pitung, jagoan Betawi yang dibenci Belanda.
Seperti
dituturkan Al Habib Muhammad Rizieq, kakeknya itu langsung menemui singa betawi
si Pitung. Ternyata preman tersebut bukanlah anak buah si Pitung dan si Pitung
pun merasa tidak senang namanya dicatut.
Rupanya pertemuan itu malah membuat
dua tokoh Betawi tersebut menjadi akrab. Akhirnya, Al Habib Muhammad dikawinkan
dengan ponakan Pitung dari Koebon Nanas, Kebayoran Lama. Dari perkawinan ini
lahirlah Al Habib Husein Syihab, ayah dari Al Habib Muhammad Rizieq Syihab.
Jadi, bisa dibilang bahwa Al Habib Rizieq masih termasuk cucu Pitung sang singa
betawi.
Semenjak
ayahnya meninggal Al Habib Muhammad Rizieq Syihab tidak dididik di pesantren.
Namun, sejak berusia empat tahun Beliau sudah rajin mengaji dari masjid ke
masjid. Ibunya yang sekaligus berperan sebagai bapak dan bekerja sebagai
penjahit pakaian serta perias pengantin, sangat memperhatikan pendidikan Al
Habib Muhammad Rizieq Syihab
Riwayat Pendidikan Habib Muhammad Rizieq
Pendidikan
sekolahnya dimulai di SDN 1 Petamburan, SMP 40 Pejompongan, SMP Kristen Bethel
Petamburan Jakarta, SMAN 4 Gambir, dan SMA Islamic Village (Tangerang) sampai
pada tahun 1982.
Kemudian tahun 1983 kuliah di LIPIA selama setahun kemudian
Habib mendapat beasiswa dari OKI untuk melanjutkan studi S1 di King Saud
University, jurusan Dirasah Islamiyah, Fakultas Tarbiyah. Tahun 1990 Habib
Rizieq berhasil menyelesaikan studinya dan sempat mengajar di sebuah SLA di
Riyadh selama 1 tahun lalu kembali ke Indonesia pada tahun 1992.
Studinya ke
King Saudi University, Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu empat tahun dengan
predikat cum-laude. Beliau tinggal di Arab Saudi kurang lebih selama 7 - 8
tahun. Selanjutnya Al Habib Muhammad Rizieq Syihab juga telah menyelesaikan
Studi Islam S2 dan S3 di Universitas Antar-Bangsa Malaysia.
Sebelum
Beliau sekolah di luar negeri, Beliau juga sering menghadiri berbagai majelis
taklim yang ada di Jakarta serta belajar pada para ulama dan Habaib yang ada di
Jakarta.
Setelah
pulang ke Indonesia beliau mulai mengajar bahkan menjadi kepala sekolah
Madrasah Aliyah Jamiat Kheir, Jakarta. Selain itu, sekarang ini beliau masih
menjabat sebagai Mufti Besar Kesultanan Darul Islam Sulu (gelar: Datuk Paduka
Maulana Syar'i Sulu) Malaysia. Jadi, gelar DPMSS merupakan singkatan dari mufti
sulu.
Beliau
menikah pada 11 September 1987 dengan Syarifah Fadhlun serta dikaruniai 7 orang
anak perempuan : Rufaidah Syihab, Humairah Syihab, Zulfa Syihab, Najwa Syihab,
dan Mumtaz Syihab, Fairuz Syihab dan Zahra Syihab. Anak-anak tersebut
disekolahkan di Jami’at Khair, dan juga didatangkan guru privat (ilmu agama dan
umum).
Sejarah Berdirinya FPI
Al
Habib Muhammad Rizieq Syihab mendeklarasikan berdirinya Front Pembela Islam
(FPI) tanggal 17 Agustus 1998 atau tanggal 25 Robi’utsani 1419 H. Front Pembela
Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam yang berpusat di Jakarta.
Beliau dalam menegakkan amar maruf nahi munkar memang tegas dan tanpa pandang
bulu. Organisasi yang mencanangkan Gerakan Nasional Anti Maksiat pada awal
berdirinya. Maka, berbagai kritik, kecaman, tuduhan, tudingan, fitnah dan caci
maki, teror, ancaman dan intimidasi kerapkali dialamatkan pada Habib dan
organisasi ini.
Berbagai
ujian dan cobaan menghantam Habib, serta para aktivis yang tergabung dalam FPI.
Pada tanggal 3 Sya’ban 1419 H/ 22 November 1998 terjadi Peristiwa Ketapang,
Jakarta, 22 November 1998, sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan
preman. Peristiwa ini menyeret FPI ke dalam tragedi berdarah yang menggemparkan
dunia. Bahkan pada tanggal 11 April 1999 Al Habib Rizieq ditembak orang tak
dikenal.
Benarlahlah
kata pepatah “semakin tinggi pohon menjulang, semakin kencang angin menerjang”.
Begitulah yang dialami oleh Al Habib Rizieq beserta para aktivisnya yang
tergabung dalam FPI harus keluar masuk penjara serta menghadapi berbagai badai
fitnah, cacian dan ancaman.
Tepatnya
pada tanggal 16 Oktober 2002 Al Habib Rizieq dipenjara dalam rumah tahanan
Polda Metro Jaya tanpa ada alasan yuridis yang jelas. Kemudian dilanjutkan
dengan tahanan rumah, lalu penangguhan penahanan hingga 20 April 2003. Akan
tetapi, pada 21 April 2003 Al Habib Rizieq kembali dijebloskan ke penjara rumah
Tahanan Salemba. Hal ini pun tanpa alasan hukum yang jelas.
Beberapa
tahun kemudian tepatnya pada tanggal 30 Oktober 2008 Habib Muhammad Rizieq
Syihab divonis 1,5 tahun penjara karena dinyatakan bersalah terkait penyerangan
terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
atau AKKBB pada peristiwa Insiden Monas 1 Juni. Hal ini pun tanpa alasan hukum
yang jelas.
Al
Habib Rizieq sangat paham dan mengerti bahwa berbagai penahanan tersebut
merupakan bagian dari upaya pemberangusan dakwah Habib bersama FPI dan gerakan
amar maruf nahi munkarnya. Berbagai alasan dibuat, pasal berlapis disiapkan dan
kedzoliman atas nama hukum dilakukan.
Namun,
apapun bentuk kedzoliman yang dilakukan Alhamdulillah.. FPI tetap eksis dan konsisten
dengan perjuangan amar maruf nahi munkar. Bahkan jumlah anggota FPI semakin
banyak.
Diberbagai daerah dari ujung Merauke Aceh sampai ke berbagai pulau yang
ada di Indonesia dideklarasikan cabang-cabang FPI. Bahkan di Malaysia telah
berdiri cabang FPI. Di negara lainpun seperti di Hadhramaut Yaman, Kairo Mesir
telah terdapat cabang FPI yang tergabung dalam FMI (Front Mahasiswa Islam)
yaitu organisasi sayap FPI.
Tidaklah
heran jika Sulthanul Ilmi Al Habib Salim As Syathiri pimpinan Ribat Tariem
Hadhramaut Yaman pernah berkata dalam Haul ayahandanya Al Quthb Al Habib
Abdullah bin Umar As Syathiri, “Bahwa para habaib, ulama, shalihin serta aulia
banyak sekali di bumi ini termasuk di Indonesia.
Akan tetapi, sangat jarang
sekali ada seorang habib yang berani seperti Habib Rizieq. Mungkin adanya hanya
800 tahun sekali itu juga dulu ketika zaman Al Imam Faqih Muqaddam Muhammad bin
Ali Ba’alawi”.
Al
Habib Rizieq berdakwah memang bukan saja melakukan amar maruf nahi munkar dan
berjihad, akan tetapi Al Habib Rizieq bersama FPI melakukan berbagai bakti
sosial diberbagai penjuru negeri yang ada di Indonesia.
Hal ini tentu
mengundang simpati masyarakat dan berbagai kalangan. Sangat berbeda jauh dengan
pemberitaan-pemberitaan diberbagai media sosial yang selalu menyudutkan atau
memojokkan Habib dan FPI.
Beberapa bakti atau aksi sosial yang dilakukan oleh Al Habib Rizieq bersama FPI adalah sebagai berikut :
1.
Menjadi evakuator mayat terbanyak ketika terjadi Tsunami di Aceh
Menteri Sosial ketika itu, Dr. Salim Segaf mengapresiasi kontribusi FPI
selama ini. "Saya pernah mengunjungi Habib Rizieq dan kawan-kawan FPI
ketika bencana tsunami Aceh, saya salut kepada FPI yang telah
mengevakuasi puluhan ribu mayat ketika itu," ujarnya.
"Saat bencana Tsunami Aceh saya bertemu Habib Rizieq, ternyata
beliau dan laskar FPI itu tinggal kuburan
dengan mendirikan tenda-tenda bukan di hotel. Habib Rizieq memimpin
laskar untuk mengevakuasi mayat selama 4 bulan, Subhanallah inilah yang FPI
lakukan. Bayangkan, tinggal di kuburan, kita semalam aja
udah takut, ini 4 bulan," ujar menteri sosial
menceritakan.
Dalam
peristiwa bencana tsunami di Aceh tahun 2004 lalu, dengan biaya sendiri serta peralatan
seadanya FPI berhasil mengevakuasi sekitar 100 ribu mayat, banyak
mayat yang sulit dievakusi namun bisa diatasi oleh
anggota FPI, bahkan relawan FPI-lah yang menemukan mayat, Juru
bicara Aceh, Sayed Husaini.
Namun sayang jasa besar
FPI itu, hampir tidak diberitakan sama sekali oleh
media-media sekuler. Dalam tugu Tsunami disitu ditulis bahwa FPI
merupakan yang terbanyak dalam mengevakuasi mayat sedangkan urutan
selanjutnya adalah TNI Polri dan lembaga lainnya.
2.
Aksi kemanusiaan FPI di lokasi banjir dan kebakaran seperti di Jakarta
hal ini merupakan rutin dilakukan karena Jakarta merupakan daerah yang
sering terkena banjir. posko untuk menyalurkan bantuan
kepada korban banjir berdiri hingga ke berbagai pelosok Jakarta.
Bahkan tak jarang Imam Besar FPI Al Habib Rizieq juga
langsung terjun ke lapangan
3.
Gempa Padang
Seperti halnya di Aceh relawan FPI juga banyak yang turun ke Padang.
Bahkan hingga berbulan bulan menolong korban gempa.
4.
Letusan Merapi Yogya
5.
longsor Leuwi Gajah
6.
air bah Morowali
7.
Jebolnya tanggul Situ Gintungg Tangerang.
8.
Tsunami di Pangandaran
9.
Longsor di Ciwidey Bandung dan berbagai tempat lainnya yang mengalami
bencana Relawan FPI selalu terdepan.
10.
Bantuan untuk Palestina rutin setiap tahunnya tak kurang dari Rp.
1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah).
11.
Pembagian sembako bagi orang-orang yang tidak mampu di berbagi tempat.
12.
Banjir Bandang yg baru baru ini menimpa Garut Jawa Barat.
Kerjasama
FPI dengan Kemensos RI secara nasional dalam Program Bedah Kampung. Ribuan
rumah miskin di puluhan kampung Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Purwakarta,
Pasuruan, Palu, dan Gresik, berhasil dibedah.
Kerjasama
FPI dengan Kemenag RI dalam Program Pengembalian Ahmadiyah kepada Islam. Ribuan
pengikut Ahmadiyah taubat dan masuk Islam. Seperti di Tenjo Waringin Tasik, 800
warga Ahmadiyah kembali pada Islam.
Sejumlah
Pemda di berbagai Daerah bekerjasama dengan FPI dalam program kebersihan
lingkungan, penyuluhan kesehatan, pemberantasan hama pertanian, penghijauan
lahan gundul, dan sebagainya.
Bahkan
pernah ada kerjasama FPI dengan almarhum Taufiq Kiemas Pimpinan MPR RI dalam
pemantapan Empat Pilar RI. FPI tidak pernah menolak Pancasila, UUD 1945, NKRI
dan Bineka Tunggal Ika selama ditafsirkan secara benar dan lurus.
Maka
itu Mantan Menteri Dalam Negeri Indonesia Gamawan Fauzi pernah mengimbau agar
Kepala Daerah bisa menjalin kerja sama dengan organisasi masyarakat ini.
Bahkan
saat ini FPI sedang melakukan upaya pencegahan banjir Jakarta dengan
mereboisasi daerah hulu sungai yang mengarah ke Ibu Kota. Lokasi bertempat di
Pesantren Agrikultural dareah Gunung Pangrango, Puncak. Pada Januari FPI
menanam sekitar 40 ribuan pohon.
Ketua
FPI Habib Rizieq Sihab menargetkan agar di bulan Desember ada 300 ribu pohon
tertanam di sana. Sehingga dua tahun kedepan ada satu juta pohon untuk
reboisasi hutan Lokasi. Di daerah tersebut ada empat aliran sungai yang
mengarah ke Jakarta.
Aksi
sosial tersebut merupakan sebagian kecil yang sudah disumbangkan oleh FPI untuk
masyarakat dan bangsa Indonesia. Masih banyak kegiatan-kegiatan positif lainnya
yang telah dilakukan oleh Al Habi Rizieq Syihab bersama FPI.
Dari
berbagi sumber
No comments:
Post a Comment